Sanggar Seni RKBM CImahi

Sanggar Seni RKBM

Kotak Pencarian

Rumah Kreatif Bunda Mei Headline Animator

Tuesday 17 April 2012

10 Hal yang Perlu Diketahui Anak! [ 1 ]

Ditulis oleh: Herry Prast

ANAK-ANAK merupakan pribadi yang sedang berkembang dan membutuhkan "nutrisi, vitamin" atau apalah namanya sehingga mereka bisa berhasil dalam hidup dan aktivitas. Sebagai orang tua, pendidik, atau pembimbing anak, kita harus mengetahui apa saja yang perlu diketahui anak supaya mereka tidak kesulitan dalam belajar maupun mengembangkan diri.

Ini dia 10 hal yang perlu diketahui anak supaya mereka dari sejak usia dini mendapatkan suasana dan lingkungan "pembelajar" yang positif dan inspiratif.

1. Tentang Anggota Tubuhnya

Hal paling sederhana yang dapat dikenalkan kepada anak adalah pengetahuan tentang anggota tubuhnya. Kita dapat mengenalkan kepada buah hati tentang nama-nama anggota tubuh, seperti kepala, mata, telinga, tangan, kaki, dan sebagainya. Lebih detail lagi, kita mengenalkan fungsinya, seperti mata untuk melihat, tangan untuk memegang, telinga untuk mendengar, dan lain-lain. Dengan mengetaui anggota tubuh dan fungsinya, setidaknya anak akan mampu menghargai dan menjaga, serta mempergunakannya dengan lebih cerdas dan tepat guna. Selain itu, anak dapat menghindari luka atau sakit sebisa mungkin sehingga mereka dapat hidup dengan lebih baik dan sehat.

2. Lingkungan Keluarga

Si kecil sebaiknya mengetahui lingkungan keluarganya sejak dini. Anak-anak harus tahu di mana ia berada, di dalam keluarga yang memungkinkannya bertumbuh dan berkembang. Ajak buah hati untuk tahu nama orang tuanya, saudaranya, paman, bibi, kakek nenek, dan seterusnya. Lingkungan keluarga sebisa mungkin akrab dalam kehidupannya supaya ia dapat hidup saling menghargai di dalam lingkungan yang sejuk dan menumbuhkan peluang untuk keberhasilannya kelak.

3. Lingkungan Tetangga

Anak-anak berinteraksi juga dengan lingkungan sekitar, di antaranya adalah tetangga. Setidaknya perkenalkan buah hati dengan tetangga terdekat, dan ajari mereka untuk hidup saling menghargai dan tolong-menolong. Ajari anak untuk tidak "mengasingkan diri dalam pergaulan", tapi juga tetap waspada karena tidak setiap pribadi yang bertetangga dengan kita adalah pribadi yang baik. Tanamkan nilai-nilai pergaulan yang baik supaya anak setidaknya tidak merepotkan tetangga.

4. Lingkungan Sekolah

Belajar bisa di mana saja. Namun, yang identik dengan anak adalah lingkungan sekolah untuk hal belajar. Kita tidak akan kesulitan dalam memperkenalkan lingkungan sekolah kepada anak karena mereka akan dengan cepat beradaptasi dengan guru dan teman-temannya. Mintalah anak mengenal nama guru dan semua temannya. Mintalah ia juga mengenal nama-nama mata pelajaran dan dorong si kecil untuk belajar dengan baik supaya teman-teman dan gurunya senang ketika ia berhasil. Mudah, bukan? Hal yang kadang kita lupakan adalah kita tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekolah karena kesibukan aktivitas kita. Anak-anak kita biarkan "bersekolah" sendirian tanpa kita dampingi dalam hal penambahan pengetahuan tentang lingkungan sekolah.

5. Teknologi

Anak-anak zaman sekarang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi. Suka atau tidak, kita sebagai orang tua harus memperkenalkan anak-anak kepada perkembangan teknologi. Perkenalkan dari hal-hal yang sederhana, tak perlu yang rumit. Hampir semua bidang kehidupan bersentuhan dengan teknologi, bukan? Anak bisa diperkenalkan dengan komputer, misalnya, atau teknologi komunikasi. Sampaikan dengan bahasa yang sederhana supaya mereka tidak kebingungan mencerna apa yang kita maksudkan.

6. Cita-cita

Anak-anak setidaknya sejak dini sudah mengetahui apa yang akan mereka tuju di masa depannya. Dengan kata lain, perkenalkan cita-cita anak sejak dini, misalnya ia ingin menjadi dokter, guru, atau tentara, juga seniman atau profesi lain, pebisnis juga wirausaha. Meski hal itu masih jauh dari usia anak, sejak dini rangsanglah buah hati memiliki keinginan positif, salah satunya adalah cita-cita masa depan. Jangan biarkan anak bertumbuh tanpa arah atau tujuan yang jelas. Sebagai orang tua, tugas dan kewajiban kita mengajaknya berimajinasi tentang kehidupannya di masa depan, tentu saja, dengan cara yang mudah dicerna, seperti sampaikan dengan cara permainan.

7. Kegagalan

Mungkin ini adalah hal yang kadang luput dari perhatian, namun sejak dini, anak-anak harus tahu apa itu arti kegagalan. Ajak buah hati menerima kegagalan dengan hati yang lapang. Contohkan bahwa dalam belajar, anak-anak bisa saja mendapatkan nilai kurang baik dan itu adalah salah satu bentuk kegagalan. Atau ia sedang terjatuh di saat belajar naik sepeda, itu pun salah satu contoh kegagalan. Masih banyak hal di sekitar anak yang mencerminkan bahwa setiap saat kita dapat mengalami kegagalan dan itu harus dihadapi dengan keberanian. Sejak dini tanamkanlah hal itu supaya kelak ketika anak dewasa, ia tidak stres berlebihan ketika mengalami kegagalan.

8. Kesuksesan

Ada kegagalan, tentu ada kesuksesan. Rangsanglah anak meraih kesuksesan sejak dini, misalnya ia berhasil mengerjakan ulangan atau ujian sekolah dengan baik dan memperoleh nilai yang baik. Itu adalah salah satu bentuk kesuksesan yang perlu diperkenalkan kepada anak. Bisa juga kita memperkenalkan kemenangan sebagai kata lain dari kesuksesan, misalnya dalam suatu permainan, anak memenangi pertandingan dan menjadi juara. Tumbuhkan mental sebagai pemenang sejak dini, dan ajak anak untuk tahu, bahwa kemenangan diharapkan setiap orang, dan buah hati juga perlu meraihnya.

9. Perjuangan

Proses dalam meraih keberhasilan juga dapat kita perkenalkan kepada anak sejak usia dini. Mereka harus tahu bahwa untuk meraih sukses, menjadi pemenang, harus ada usaha, tidak hanya berpangku tangan bermalas-malasan. Ajak anak aktif dalam kegiatannya sehari-hari, ajak mereka "bergerak" baik itu otak maupun raganya. Rangsang anak untuk meraih sesuatu dan tanyakan bagaimana ia harus meraihnya. Itulah salah satu cara agar mereka tahu bagaimana harus berbuat. Tidak perlu yang sulit terlebih dahulu, kenalkan bagaimana suatu bangunan atau balok, misalnya, harus disusun dengan benar supaya membentuk suatu rumah atau gedung; dan sebagainya, Anda dapat mengembangkannya. Intinya, biarkan anak tahu sejak dini tentang apa itu yang namanya perjuangan, biar mereka memiliki ketegaran dalam berusaha.

10. Persaingan

Apakah sejak dini anak-anak perlu tahu siapa "pesaing"-nya? Setidaknya dalam setiap permainan, si kecil pasti ada lawannya yang harus ia kalahkan. Ketika ia harus menjadi pemenang, pasti ada pihak lain yang kalah, yaitu mereka yang tentu saja bisa kita sebut pesaing buah hati. Dengan demikian, sejak kecil anak-anak dapat diperkenalkan dengan kata "persaingan"; untuk menjadi pemenang, ia harus mengalahkan pesaingnya, dan ketika ia kalah dari pesaing, maka disebut pecundang. Di sini kita dapat memperkenalkan sportivitas dalam persaingan dan anak tidak boleh curang ketika "bertanding". *****

Dicuplik dari sumber: http://www.buahaticerdas.com

No comments: