Pentingnynya Menanamkan Cita-cita Pada Anak Sejak Dini
Anak-anak jika ditanya cita-citanya kelak ingin jadi apa? Jawabannya pasti beragam. Ingin jadi presiden, dokter, pilot, penyanyi dan lain-lain. Boleh jadi jawaban dari mereka hanya euforia semata. Bukan dengan keseriusan hati, karena mereka tergolong belum mengerti dengan hal tersebut. Di sinilah peran orang tua mencari dan mengarahkan bakat serta potensi anak sehingga apa yang menjadi bakatnya ialah Anak-anak jika ditanya cita-citanya kelak ingin jadi apa? Jawabannya pasti beragam. Ingin jadi presiden, dokter, pilot, penyanyi dan lain-lain. Boleh jadi jawaban dari mereka hanya euforia semata. Bukan dengan keseriusan hati, karena mereka tergolong belum mengerti dengan hal tersebut. Di sinilah peran orang tua mencari dan mengarahkan bakat serta potensi anak sehingga apa yang menjadi bakatnya ialah apa yang ia inginkan dan diidam-idamkan.
Diwawancarai di Psycho Family (12/1) Mas Pepen Ali, SH (Auladi Islamic School) mengungkapkan Apabila seorang anak sudah terlihat potensinya, misal si anak suka menyanyi dan tampil di depan umum, silahkan orang tua menjalankan perannya untuk mengasah dan mempertajam kemampuan si anak dengan mencarikan guru vocal, masuk ke les musik, dan lain-lain. Hal ini penting karena akan menentukan masa depan anak, dan bagaimana dia menjalani pekerjaan dengan cita-cita yang diinginkannya dengan bahagia.
Setiap orang tua tentu tidak ingin melihat anaknya gagal dalam berkarir. Banyak orang tua yang memaksakan kehendak mereka untuk diikuti oleh anak, seperti memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan keinginan anaknya. Alhasil tak jarang si anak terpaksa menuruti kehendak orang tua. ”Tentunya orang tua harus mengerti bahwa apa yang menjadi cita-citanya di masa depan ialah pilihan terbaik mereka. Orang tua boleh mengarahkan tapi tidak berhak menentukan,” tutup Mas Pepen.
Sumber: (Haryz)
Anak-anak jika ditanya cita-citanya kelak ingin jadi apa? Jawabannya pasti beragam. Ingin jadi presiden, dokter, pilot, penyanyi dan lain-lain. Boleh jadi jawaban dari mereka hanya euforia semata. Bukan dengan keseriusan hati, karena mereka tergolong belum mengerti dengan hal tersebut. Di sinilah peran orang tua mencari dan mengarahkan bakat serta potensi anak sehingga apa yang menjadi bakatnya ialah Anak-anak jika ditanya cita-citanya kelak ingin jadi apa? Jawabannya pasti beragam. Ingin jadi presiden, dokter, pilot, penyanyi dan lain-lain. Boleh jadi jawaban dari mereka hanya euforia semata. Bukan dengan keseriusan hati, karena mereka tergolong belum mengerti dengan hal tersebut. Di sinilah peran orang tua mencari dan mengarahkan bakat serta potensi anak sehingga apa yang menjadi bakatnya ialah apa yang ia inginkan dan diidam-idamkan.
Diwawancarai di Psycho Family (12/1) Mas Pepen Ali, SH (Auladi Islamic School) mengungkapkan Apabila seorang anak sudah terlihat potensinya, misal si anak suka menyanyi dan tampil di depan umum, silahkan orang tua menjalankan perannya untuk mengasah dan mempertajam kemampuan si anak dengan mencarikan guru vocal, masuk ke les musik, dan lain-lain. Hal ini penting karena akan menentukan masa depan anak, dan bagaimana dia menjalani pekerjaan dengan cita-cita yang diinginkannya dengan bahagia.
Setiap orang tua tentu tidak ingin melihat anaknya gagal dalam berkarir. Banyak orang tua yang memaksakan kehendak mereka untuk diikuti oleh anak, seperti memilih jurusan kuliah yang tidak sesuai dengan keinginan anaknya. Alhasil tak jarang si anak terpaksa menuruti kehendak orang tua. ”Tentunya orang tua harus mengerti bahwa apa yang menjadi cita-citanya di masa depan ialah pilihan terbaik mereka. Orang tua boleh mengarahkan tapi tidak berhak menentukan,” tutup Mas Pepen.
Sumber: (Haryz)
No comments:
Post a Comment