Membaca seharusnya adalah sebuah
kegiatan yang wajib menjadi kebiasaan dalam rumah tangga kita. Mengapa?
Setidaknya ada 10 alasan untuk menjawabnya:
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Sebab membaca lebih merangsang
aktifnya hubungan sel-sel neuron otak dibanding menonton. Membaca setidaknya,
memerlukan fokus konsentrasi yang lebih tajam dibanding menonton.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Karena membaca lebih mampu membangun
kebiasaan intelektual dibanding menonton. Kebiasaan yang dijaga akan
menghasilkan karakter dalam diri anak. Siapa yang tidak ingin punya anak dengan
karakter intelektual tinggi? Nah, cinta membaca adalah cara yang lebih terjamin
untuk mencapai hal itu dibanding dengan menonton.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Membaca akan membuat otak lebih
mampu menyusun informasi yang masuk dalam bentuk yang lebih rapi dibandingkan
menonton. Penyajian informasi lewat buku pasti selalu lebih runut, teratur dan
sistematis dibanding film yang lebih menyajikan rangsang visual cepat. Nah,
anak yang mampu menyusun informasi lebih rapi di otaknya, kelak akan mampu
berbicara dan menulis dalam bahasa yang lebih runut, rapi dan lengkap. Hal ini
sangat penting kelak bila anak telah tumbuh dewasa dan harus mempresentasikan
ide-ide briliannya pada orang lain.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Sebab bila seorang anak telah
memiliki kemampuan dan keterampilan membaca dengan baik, ia sama sekali tidak
mengalami masalah bila harus menyerap informasi lewat tontonan. Namun
sebaliknya tidak mudah, anak yang terbiasa menonton jelas sangat mungkin
mengalami kesulitan ketika harus menyerap informasi lewat kegiatan membaca.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Salah satu kelebihan utama membaca
dibanding menonton adalah: membaca jauh lebih kuat mendorong seseorang untuk
menulis. Orang yang mampu menulis setidaknya mempunyai 2 kelebihan: ilmu atau
ide yang siap dibagi dengan orang lain dan kemampuan menyusun pikiran dalam
bahasa tertulis. Di sepanjang zaman, seorang penulis selalu mempunyai posisi
intelektual yang lebih baik, yang membuatnya tetap mempunyai jarak dengan orang
yang tidak menulis, walaupun ilmu mereka sama.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Membaca lebih unggul dari menonton
karena seorang pembaca jauh lebih mampu menggali sebuah informasi. Hal ini
penting, terutama bila kelak anak tumbuh dewasa dan memasuki dunia akademik
yang serius. Sebuah persoalan biasanya tidak hanya dipandang dari satu sisi,
tetapi dari beberapa sisi. Orang yang skillfull dalam membaca akan lebih sabar
dalam mencari informasi dibanding seorang penonton. Bukankah dari awal kegiatan
membaca memang lebih aktif dibanding menonton?
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Membaca sejatinya lebih unggul
dibanding menonton karena orangtua dan anak bisa lebih menikmati sebuah bacaan.
Jarang sekali orangtua dan anak yang sedang menonton bersama akan saling
menatap. Paling banyak yang terjadi adalah komentar-komentar sesaat, itu pun
bila ada adegan yang menarik. Terlalu banyak komentar akan mengganggu proses
menonton bukan? Sebaliknya, dalam membaca, orangtua dan anak punya waktu dan
kesempatan yang banyak untuk saling menatap, berinteraksi dalam ucapan dan
sentuhan. Luar biasa.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Sebab membaca lebih dapat dilakukan
dimana saja dibanding menonton. Buku dapat dibaca di dalam kendaraan, dibaca di
tempat piknik, dibaca di penginapan, dan dimana saja, termasuk di tempat-tempat
yang tidak memiliki sumber listrik atau baterai. Akibatnya, membaca berulang
kali lebih mungkin dibanding menonton. Bayangkan, berapa banyak informasi yang
masuk ke dalam benak dari sebuah bacaan yang dibaca berulang kali?
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Bukankah ayat pertama Al-Qur’an yang
diturunkan berbunyi, “Bacalah…”? Jadi tidak ada peradaban unggul bisa dibangun
tanpa kebiasaan membaca. Sementara banyak kebudayaan runtuh karena rakyatnya
lebih banyak “menonton” semua perubahan secara pasif.
- Mengapa Membaca Lebih Unggul dari Menonton?
Sebab membaca lebih membuat
imajinasi kita terasah: lebih tajam dan sekaligus lebih lebar dibanding
menonton. Bagaimana mungkin tidak, bukankah saat membaca kita harus
membayangkan gerakan gambar dan adegan, memaksa imajinasi kita bekerja keras?
Sedangkan saat menonton, imajinasi itu tumpul karena gerakan, ekspresi, adegan,
bahkan suara pun sudah dihadirkan secara utuh.
(Sumber: Halaman Parents Guide buku AKU CINTA ISLAM, Rumah
Pensil Publisher)
No comments:
Post a Comment