Sanggar Seni RKBM CImahi

Sanggar Seni RKBM

Kotak Pencarian

Rumah Kreatif Bunda Mei Headline Animator

Friday 18 May 2012

Agar Si Kecil Antusias Mendengar Dongeng


Buat cara-cara agar dongeng dapat diterima dengan baik oleh si kecil.
Oleh : Heni Pridia, Stella Maris


Bercerita kepada anak akan menguatkan jalinan emosi.  

http://pondokibu.com/wp-content/uploads/2012/04/manfaat-dongeng.jpgSumber - Dalam beberapa tahun terakhir sepertinya dongeng sudah tidak menjadi idola bagi anak-anak Indonesia saat ini. Di balik kisah yang diceritakan oleh para ibu, dongeng memiliki beberapa manfaat bagi tumbuh kembang si kecil. Namun kenyataannya penyampaian dongeng juga tak bisa dilakukan dengan mudah, Anda harus memiliki tip agar dongeng dapat diterima dengan baik oleh si kecil. 
Menurut seorang psikolog anak, Efnie Indrianie, M.Psi, 
mendongeng dapat diberikan pada anak usia efektif, yaitu anak berusia 0-7 tahun. Pada beberapa anak, terbilang sulit bahkan tidak suka untuk diberikan dongeng oleh orang tuanya, namun hal ini dapat diatasi jika Anda melakukannya dengan cara yang tepat. 
Awam Prakoso salah satu pendongeng dan pendiri Kampoeng Dongeng ini, memberikan lima cara terkait dengan cara mendongeng yang mengasyikan untuk si buah hati. 

1. Antusias
Tak hanya si anak yang memiliki antusias akan dongeng yang akan diterimanya, tapi ibu juga harus menunjukkan antusiasnya ketika sedang bercerita akan suatu kisah dongeng. Pada saat mendongeng ada baiknya jika si ibu menciptakan suasana pembuka yang akrab, agar anak merasa rileks. 

2. Kontak mata
Media cerita yang akan didongengkan dapat diperoleh dari mana saja, misalnya dari buku cerita atau pengalaman hidup sehari-hari, contohnya lingkungan. Maka, ketika Anda menjadikan buku sebagai medianya cobalah untuk tidak terlalu fokus pada buku tesebut. Lakukan kontak mata dengan si kecil, agar merasa nyaman dan membuat si kecil tetap antusias kepada ceritanya.

3. Timing tepat
"Dongeng yang tepat dilakukan adalah setelah jam makan malam. Ini adalah quality time antara ibu dan anak," tambah Efnie. Oleh karena itu, ketika Anda memberikan dongeng kepada si kecil dilakukan pada waktu yang sama dan dengan intensitas yang baik. 

4. Partisipasi
Memberikan dongeng sebenarnya adalah komunikasi dua arah. Tak hanya ibu yang memberikan informasi, tapi anak juga harus terlibat bukan hanya sebagai pendengar. Ini dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi si kecil, dengan memberikan pertanyaan seputar dongeng. Contohnya, "kira-kira ayam ini diberi nama siapa, ya, nak? (sambil menunjuk ke buku cerita). 

5. Minat anak
Anda tidak dapat memberikan sembarangan cerita pada si buah hati. Anda harus dapat menyesuaikan dongeng dengan minat anak. Kebanyakan anak-anak akan melakukan sesuatu karena dia menyukainya. Begitu pula dengan cerita. Ia akan tertarik ketika dirinya mulai menyukai hal yang dianggapnya menarik.

Sumber: vivanews.com (sj)

No comments: