Sedikit oleh-oleh dari Seminar
Parenting "Smart Parents Smart
Children" yang diadakan Has Darul Ilmi 12 April 2014.
Materi yang sangat bagus untuk
para orang tua yang diberikan oleh Bunda Kurnia Widhiastuti dari Sygma
Parenting Community.
Tidak terasa, sebenarnya waktu
kita untuk mendidik anak itu sangatlah singkat.
Saat anak balita, beranjak
sekolah, kemudian sekolah ditempat jauh, saat anak waktunya kuliah di kota
lain, saat ia menikah...
Sangat singkat Bunda!
Gunakanlah waktu sebaik-sebaiknya
untuk menanamkan hal baik ke anak, karena tidak terasa, itu akan segera
berlalu.
Waktu
berharga pengasuhan anak:
- 7 tahun pertama (0-7 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai raja.
Zona merah - zona larangan
jangan cuma bisa bilang
"jangan", jangan marah-marah, jangan banyak larangan, jangan rusak
jaringan otak anak.
Pahamilah bahwa posisi anak yang
masih kecil, saat itu yang berkembang otak kanannya.
- 7 tahun kedua (7-14 tahun):
Perlakukan anakmu sebagai
pembantu atau tawanan perang.
Zona kuning - zona hati-hati dan
waspada.
Latih anak-anak mandiri untuk
mengurus dirinya sendiri, mencuci piring, pakaian, setrika, dll.
Banyak pelajaran berharga dalam
kemandirian yang bermanfaat bagi masa depannya.
- 7 tahun ketiga (14-21 tahun):
Perlakukan anak seperti sahabat.
Zona hijau - sudah boleh jalan.
Anak sudah bisa dilepas untuk
mandiri. Mereka sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.
- 7 tahun keempat (21-28 tahun):
Perlakukan sebagai pemimpin.
Zona biru - siap terbang.
Siapkan anak untuk menikah.
Pada masa anak-anak yang
berkembang otak kanannya. Otak kiri berkembang saat usianya menjelang 7 tahun.
Anak perempuan keseimbangan otak kanan dan kirinya lebih cepat. Sedangkan anak
laki lebih lambat. Keseimbangan otak kanan dan kiri pada anak laki-laki baru
tercapai sempurna di usia 18 tahun, sedangkan anak perempuan sudah cukup
seimbang otak kanan dan kirinya di usia 7 tahun.
Ternyata ada rahasia Allah
mengapa diatur seperti itu.
Laki-laki dipersiapkan untuk jadi
pemimpin yang tegas dalam mengambil keputusan. Untuk itu, jiwa kreatifitas dan
explorasinya harus berkembang pesat. Sehingga pengalaman itu membuatnya dapat
mengambil keputusan dengan tenang dan tepat.
Sementara perempuan dipersiapkan
untuk jadi pengatur dan manajer yang harus penuh keteraturan dan ketelitian.
Untuk memberi intruksi pada anak,
gunakan suara Ayah. Karena suaranya bas, empuk dan enak di dengar.
Kalau suara Ibu memerintah,
cenderung melengking seperti biola salah gesek. Itu bisa merusak sel syaraf
otak anak. 250rb sel otak anak rusak ketika dimarahin.
Solusinya, Ibu bisa menggunakan
bahasa tubuh atau isyarat jika ingin memberikan instruksi.
Suara perempuan itu enak didengar
jika digunakan dengan nada sedang. Cocok untuk mendongeng atau bercerita.
Cara berkomunikasi yang efektif dengan
anak:
1. Merangkul
pundak anak sambil ditepuk lembut.
2. Sambil
mengelus tulang punggung anak hingga ke tulang ekor.
3. Sambil
mengusap kepala.
Dengan sentuhan ada gelombang
yang akan sampai ke otak anak sehingga sel-sel cintanya tumbuh subur.
Demikian sedikit oleh-olehnya
mudah-mudahan bisa bermanfaat....
No comments:
Post a Comment